Perang Iklan antar Capres Pemilu Indonesia 2009

Menjelang Pemilu Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, rakyat disuguhkan iklan kampanye peserta pemilu 2009. Memang, sudah menjadi kewajiban bagi masing-masing capres-cawapres untuk mengkampanyekan diri dengan maksud untuk mensosialisasikan seluas-luasnya hal-hal yang bisa membuat menarik simpati rakyat terhadap masing-masing pasangan.

Namun, sangat disayangkan, karena iklan-iklan yang bermunculan penuh suasana menjelekkan dan menyudutkan. Terutama yang dilakukan oleh pasangan Mega-Prabowo. Masyarakat bisa menilai, bagaimana gaya beriklan antar capres peserta pemilu 2009 ini. Betapa dua pesaing utama SBY, yaitu JK-Wiranto dan Mega-Prabowo menyuguhkan iklan menyerang dan mendeskreditkan dengan segala fakta-fakta singkat. Padahal harusnya mereka melakukan sosialisasi edukasi tentang segala fakta-fakta yang mereka tampilkan dalam iklan tersebut.

Tidak mungkin memang, fakta yang seharusnya menjadi konsumsi masyarakat dengan pemahaman yang agak tinggi, harus disampikan dengan bahasa iklan yang singkat. Tapi itulah model iklan yang dipilih oleh pasangan Mega dan Prabowo.

Dilain pihak, iklan yang mengkampanyekan SBY, sama sekali tidak menjelekkan kedua pasangan capres-cawapres pemilu indonesia 2009 itu. Malah ketika kedua pesaing tersebut, sibuk menjelek-jelekkan reputasi SBY. SBY malah dengan lebih percaya diri mengkampanyekan citra dirinya sehingga lebih kuat dan terkesan santun di masyarakat. Hal ini benar-benar menjadikan SBY-Budiono terkesan sebagai pasangan terberat kedua peserta capres-cawapres yang lain.

Lucu sih, seperti anak kecil saja. Bukannya Mega-Prabowo dan JK-Wiranto sibuk untuk membuat simpati dirinya di depan masyarakat, malah lebih memilih menjelekkan peserta lain. Dari sini kan rakyat bisa melihat siapa lebih dewasa dan lebih pantas. Siapa yang rendah diri untuk lebih menonjolkan simpati dan siapa yang arogan atau malah seperti anak kecil.

Itulah panggung politik....

Firmansyah